sejarah gitar


Gitar secara definisi diartikan sebagai alat musik dari bahan kayu seperti biola, berleher panjang, dengan enam dawai atau lebih, dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari (KBBI, 2016). Secara tradisional gitar terbentuk dari bahan kayu dengan senar atau dawai yang terbuat dari nilon atau baja. Saat ini pada beberapa gitar modern, bahan bakunya berasal dari polikarbonat. Terdapat dua jenis gitar yang dikenal pada umumnya yaitu gitar akustik dan gitar elektrik. 
Gitar akustik adalah gitar yang didesain dengan badan yang berlubang bagian tengahnya. Lubang tersebut digunakan untuk menggemakan suara saat dawai dipetik, karena gitar akustik dimainkan tanpa menggunakan tenaga listrik atau manual. Kedua, adalah gitar elektrik yaitu gitar yang dimainkan dengan bantuan aliran listrik untuk mendukung suaranya. Desain gitar elektrik sedikit berbeda dengan akustik karena bagian tengah tidak berlubang.
Pengertian Gitar
Kata “gitar” dalam bahasa Indonesia adalah adaptasi dari bahasa Inggris “guitar” yang diambil dari sebutan untuk alat musik kuno wilayah Persia tahun 1500SM. Alat musik ini sebelumnya dikenal dengan nama citar atau sehtar. Beberapa sebutan untuk alat musik gitar di beberapa negara di Eropa adalah sebagai berikut.
  • Qithara sebutan untuk alat musik berdawai (gitar) di wilayah Yunani kuno
  • Gittern, sebutan gitar di wilayah Eropa Barat
  • Lyre atau Lute adalah sebutan gitar di wilayah Eropa dan Timur Tengah
  • Vihuela, sebutan gitar untuk wilayah Spanyol
Memang belum diketahui secara pasti mengenai sejarah alat musik berdawai ini. Namun, para ahli berpendapat bahwa munculnya gitar bersamaan dengan ditemukannya literatur abad ke 13 yang mendeskripsikan alat musik berdawai sebagai gittern. Sejarah gitar sudah diperkirakan muncul sejak lama karena terukir pada sebuah batu berusia 3300 tahun. Ukiran tersebut menggambarkan seorang penyair dari kerajaan Hittite tengah memegang alat musik dawai. Sebelum gitar elektrik ditemukan, gitar dimaknai sebagai suatu papan suara datar yang terbuat dari kayu panjang, dengan bagian belakang yang juga datar berleher. Berikut ini adalah perkembangan gitar dari masa ke masa.

Perkembangan Gitar Dari Zaman ke Zaman

  • Abad ke 13, gitar muncul dalam sebuah literatur dan catatan zaman Medieval. Alat musik gitar dikenal dengan sebutan gittern.
  • 1500 SM, Persia mengenal alat musik citar atau sehtar. Berbagai desain alat musik ini berkembang hingga memunculkan tanbur sebagai sebutan yang baru.
  • 476 SM, alat musik tanbur dibawa oleh orang-orang Romawi menuju Spanyol. Di Spanyol tanbur dikembangkan dan beralih menjadi dua jenis yaitu guitarra morisca sebagai rhythm, dan guitarra latina sebagai pembawa akor.
  • 300 SM, bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan alat musik tanbur
  • 176 SM, bangsa Arab membawa Al ud, alat musik seperti gitar gambus menuju Spanyol. Konstruksi Al ud dan dua model gitar Romawi menjadi dasar terbentuknya vihuela, alat musik dawai dari Spanyol.
  • Abad 16, Vihuela menjadi alat musik populer di Spanyol dan Italia
  • Abad 17, akhir vihuela berkembang dan menjadi gitar klasik dengan 5 course, menggantikan gitar 6 course.
  • Awal abad 19, gitar akhirnya berinovasi menjadi alat musik dengan 6 dawai saja.
Zaman Renaissance diyakini sebagai masa awal munculnya bentuk gitar modern. Meskipun pada masa tersebut alat musik petik ini dilengkapi dengan 4 pasang dawai. Gitar dinilai memiliki kesamaan dengan alat musik vihuela, hingga akhirnya diketahui bahwa gitar memang reinkarnasi vihuela Spanyol. Pada abad 15 Juan Bermudo akhirnya mendeklarasikan perjanjian yang berisi bagian alat musik petik dengan dawai. Deklarasi tersebut akhirnya menemukan perbedaan antara vihuela dan gitar.
Gitar dengan 6 dawai dapat dimainkan meski tanpa bantuan alat apapun, kecuali tenaga listrik bagi gitar elekrik. Meklum saja karena pada masa tersebut lebih dikenal dengan gitar akustik yang dimainkan manual. Namun, seiring berkembangnya zaman gitar saat ini juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang menunjang performa maupun tampilan gitar itu sendiri. Beberapa contoh aksesoris gitar yang biasa digunakan akan diuraikan pada penjelasan berikut.

Aksesoris Gitar

  • Plektrum atau Pick
Plektrum atau Pick adalah pelengkap gitar yang diperlukan untuk memetik dawai. Biasanya plektrum dipakai pada jenis gitar elektrik saja, materialnya yang berasal dari bahan keras akan membantu petikan senar menjadi lebih kuat. Bahan baku pembuatan plektrum bisa bermacam-macam seperti kayu, logam, plastik, tulang, hingga tempurung kura-kura. Untuk jenis yang terakhir ini dihargai sangat mahal dan saat ini jarang ditemukan. Plektrum memiliki ukuran yang beragam. Hal ini disebabkan perbedaan fungsi pada masing-masing ukuran. Plektrum ukuran kecil digunakan untuk jazz, sedangkan ukuran besar dipakai untuk bass.
  • Strap
Strap adalah tali yang digunakan untuk menggantung gitar di bahu penggunanya. Cara ini dilakukan untuk memudahkan bermain gitar dengan cara berdiri. Kelengkapan lain pada strap adalah logam yang ditancapkan pada badan gitar dengan menggunakan sekrup.
Gitar semakin berkembang hingga saat ini dan menjadi alat musik yang paling digemari. Nada yang dihasilkan melalui petikan dawai oleh para pemusik dan komposer ahli sudah menjadi instrumen yang  mendunia. Jumlah musisi gitar pun sudah begitu banyak, tidak terkecuali di Indonesia. masuknya gitar di negara kita dimulai pada zaman penjajahan yang terhibur dengan adanya seni bermain gitar. Gitar yang diperkenalkan oleh orang Portugis (tawanan Belanda) pada abad ke 17 sungguh menjadi hiburan yang menyenangkan bagi rakyat yang terjajah. Bahkan gitar sering menjadi pengiring musik keroncong pada masa tersebut. Perkembangan teknologi, peradaban, serta kemerdekaan Indonesia membuat gitar semakin digemari di wilayah RI dipertahankan hingga saat ini.

Posting Komentar

0 Komentar